Rabu, 01 Juni 2016

Macam - macam kutipan

A.    Kutipan langsung 1-4 baris
1.      Kutipan sumber rujukan diatas
Dalam buku Dasar – Dasar Kewirausahaan, Hendro (2011:17) mengatakan “ Kemampuan entrepreneurial juga merupakan penggabungan dari dua sisi kemampuan Anda untuk mengatasi kesulitan dan tantangan bisnis.”
2.      Kutipan sumber rujukan di bawah
“Kewirausahaan adalah orang (wirausaha) yang mempunyai pengalaman, keahlian, dan kemampuan untuk mengorganisasikan sebuah usaha, baik dari awal atau yang sudah berjalan untuk tujuan pribadi, yaitu kemakmuran.” (Hendro,2011:27).
3.      Kutipan sumber rujukan atas bawah
Dalam buku Dasar – Dasar Kewirausahaan, Hendro mengatakan “Awal kesuksesan Anda yaitu setiap perjuangan dan kegagalan usaha akan meningkatkan keahlian, pengalaman, kekuatan, kemampuan, kreativitas, dan keyakinan diri.” (2011:51).

B.     Kutipan langsung lebih dari 4 baris atau mulai 5 baris dan seterusnya
4.      Kutipan sumber rujukan atas bawah
Dalam buku Mikroekonomi, Sadono Sukirno (2005:9) mengatakan
“Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu – individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber – sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.”

C.     Kutipan tidak langsung
5.      Kutipan sumber di atas
Dalam buku Pendidikan Pancasila, Kaelan (2014:124-130) Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara, Pandangan Hidup Bangsa dan Negara Indonesia dan fungsi lainnya, dalam pengamalannya memiliki konsekuensi yang berbeda – beda tergantung pada konteksnya. Pengamalan dibagi menjadi dua macam yaitu pengamalan Pancasila yang Obyektif dan Pengamalan Pancasila yang Subyektif. Pengamalan Pancasila yang obyektif adalah pengamalan nilai – nilai Pancasila dalam segala aspek penyelenggaraan negara. Pengamalan pancasila yang obyektif berkaitan dengan norma – norma hukum dan moral. Pengamalan Pancasila yang subyektif adalah pelaksanaan pada setiap pribadi dan perseorangan, setiap warga negara,setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap orang Indonesia. Pengamalan Pancasila yang subyektif berkaitan dengan kesadaran, ketaatan serta kesiapan individu untuk mengamalkan pancasila.

D.    Kutipan dari Internet
6.      Sumber rujukan dibawah
Fungsi Iklan Sebagai Pemberi Informasi Dan Pembentuk Opini
 Fungsi Iklan Sebagai Pemberi Informasi
Iklan mempunyai andil besar dalam menciptakan citra bisnis baik secara positif maupun negative. Iklan ikut menentukan penilaian masyarakat mengenai baik buruknya kegiatan bisnis. Sayangnya, lebih banyak iklan justru menciptakan citra negative tentang bisnis, seakan bisnis adalah kegiatan tipu-menipu, kegiatan yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, yaitu keuntungan. Ini karena iklan sering atau lebih banyak memberi kesan dan informasi yang berlebihan, kalau bukan palsu dan terang-terangan menipu, tentang produk tertentu yang dalam kenyataannya hanya akan mengecoh dan mengecewakan masyarakat konsumen. Karena kecendrungan yang berlebihan untuk menarik konsumen agar membeli produk tertentu dengan cara memberi kesan dan pesan yang berlebihan tanpa memperhatikan berbagai norma dan nilai moral, iklan sering menyebabkan citra bisnis tercemar sebagai kegiatan tipu-menipu, dank arena itu seakan etika ada jurang yang tak dijembatani.
Iklan Sebagai Pembentuk Pendapat Umum (Opini)

Berbeda dengan fungsi iklan sebagai pemberi informasi, dalam wujudnya yang lain iklan dilihat sebagai suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum masyarakat tentang sebuah produk. Dalam hal ini fungsi iklan mirip dengan fungsi propaganda politik yang berusaha mempengaruhi masa pemilih. Dengan kata lain, fungsi iklan adalah untuk menarik massa konsumen untuk membeli produk itu. Caranya dengan menampilkan model iklan yang manipulatif, persuatif, dan tendensius dengan maksud untuk menggiring konsumen untuk membeli produk tersebut. Karena itu, model iklan ini juga disebut sebagai iklan manipulatif. (Irnawati Indah Sari, 2014: http://irnawatiindah.blogspot.co.id/2014/01/iklan-dan-dimensi-etisnya.html. ,diakses: Senin,14 Maret 2016,02:43 WIB).

1 komentar:

  1. Contoh kutipan tidak langsung dari buku mikroekonomi Sadono Sukirno apa ya?

    BalasHapus